8.Belajar mengunakan teknik
fokus hyperfocal distance
Memfokuskan lensa ke jarak hiperfokal (hyperfocal) memastikan bahwa 1/2
jarak dari jarak hiperfokal sampai tak terhingga dalam
fokus/tajam. Ada tiga faktor yang mempengaruhi jarak hiperfokal yaitu bukaan
lensa, rentang fokal lensa (focal length) dan ukuran sensor kamera.Teknik mengunakan hyperfocal distance sering digunakan oleh fotografer landscape, street photography supaya objek foto dan latar belakangnya tajam. Teknik ini berperan sangat penting saat memotret dengan lensa/kamera yang tidak mendukung fungsi autofokus. Contohnya kamera rangefinder seperti Leica, atau saat mengunakan lensa yang tidak memiliki fungsi autofokus seperti lensa-lensa Samyang, Carl Zeiss dan lain lain. Syaratnya kamera harus bersensor full frame (36 x 24 mm) bukan APS-C. Sayangnya kamera DSLR jaman sekarang sebagian besar bersensor APS-C jadinya tanda tersebut kurang begitu relevan/akurat.
Di era autofokus (AF), menerapkan teknik ini menjadi lebih sulit karena lensa-lensa modern tidak memiliki tanda hyperfocal distance (tanda jarak fokus hyperfocal yang terukir di lensa). Jika Anda mengunakan lensa jaman dahulu, periksalah lensa Anda.
Langkah-langkah mengunakannya cukup mudah.
- Tentukan
nilai aperture/bukaan yang dikehendaki, misalnya f/22
- Putar
laras fokus sampai angka 22 yang terletak disebelah kiri yang sejajar
dengan tanda tak terhingga
- Bacalah
angka sebelah kanan yang sejajar dengan angka 22
Keuntungan teknik hyperfocal adalah Anda tidak perlu mengaktifkan autofokus (tidak perlu menekan setengah tombol jepret), jadi bisa jadi lebih cepat dalam memotret. Kelebihan ini banyak digunakan oleh street photographer untuk merekam momen dengan cepat.
Teknik ini tidak begitu cocok saat mengunakan lensa yang berbukaan besar, rentang jarak fokus hyperfokal sempit, jadi kemungkinan objek yang ingin difokuskan bisa jadi gak fokus. Oleh sebab itu, teknik ini lebih cocok saat mengunakan bukaan yang kecil dan lensa yang lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar