25.WARNA AKURAT

Pernahkan anda saat mencetak foto mendapati warna hasil cetaknya tidak memuaskan, atau tidak seperti yang diharapkan? Mau komplain tapi ragu karena kita merasa tempat cetak foto tentu sudah punya mesin yang sesuai standar, atau jangan-jangan monitor kita yang justru tidak akurat? Hal yang tidak dialami saat era fotografi film karena kita tidak bisa membandingkan hasil cetak fotonya dengan monitor kita. Lalu bagaimana menyikapi hal ini, dan seperti apa sih foto yang warnanya akurat itu? Hal ini akan kita bahas secara singkat untuk memberi gambaran supaya kita punya alur kerja manajemen warna yang baik mulai dari memotret hingga mencetak.
Pertama untuk menjawab seperti apa sih foto yang warnanya akurat itu ternyata bukanlah hal yang mudah. Karena umumnya akurasi itu relatif, kita perlu mengacu dulu dengan membandingkan dengan apa yang kita lihat langsung obyek fotonya. Bila kita melihat sebuah obyek berwarna merah ya dalam fotonya harus sama merah, bukan keunguan atau merah muda misalnya. Tapi dalam fotografi itu tidak selalu diperlukan akurasi warna yang sangat presisi, dalam foto landscape malah sering warna dibuat berbeda untuk alasan kreativitas atau keunikan. Kebutuhan akurasi warna yang tepat biasanya ditemui dalam foto produk, foto fashion dan foto makanan. Terlepas apa yang kita akan foto, kita sederhanakan saja bahwa kita ingin mendapat foto yang warnanya akurat, bagaimana upaya yang bisa ditempuh?

Pengaturan di kamera

Ada baiknya kita juga memahami bagaimana warna-warni di alam ini bisa direkam oleh kamera. Di bahasan sebelumnya saya menulis tentang sensor dan filter warnanya. Dibutuhkan tiga filter warna yaitu merah (R), hijau (G) dan biru (B) untuk bisa merekam variasi warna yang beragam di alam ini. Lalu kita juga perlu ingat juga kalau warna yang ditangkap oleh sensor dipengaruhi juga oleh warna sumber cahaya yang menerangi obyek yang difoto. Sebagai bagian dari aspek teknis memotret, pengaturan White Balance di kamera menjadi sangat penting untuk langkah awal mendapatkan foto yang akurat. Disinilah kita mengupayakan kamera mendapat warna yang netral, dimana sebuah benda putih akan tampak putih saat diterangi dengan sumber cahaya apapun (matahari, flash, neon, lampu stadion, lampu jalanan, bohlam di kafe atau restoran, dsb).
WB_colortemp
Di kamera ada banyak cara untuk mengatur WB, misalnya :
  • memilih Auto WB : praktis, cukup akurat, tapi tidak konsisten (bila kita ambil banyak foto di tempat yang sama dengan AWB maka tiap hasil fotonya bisa mengalami sedikit variasi warna)
  • memilih preset melalui simbol yang ada : hasil konsisten selama tidak pindah lokasi dan sumber cahaya tetap, tapi akurasi warna belum tentu pasti akurat, tergantung warna dari sumber cahayanya (misal sudah memilih simbol lampu neon, tapi mungkin hasilnya belum bisa netral)
  • memilih nilai Kelvin (K) disesuaikan dengan temperatur sumber cahaya : hasil warna pasti akurat, tapi perlu coba-coba (sayangnya tidak semua kamera menyediakan fitur ini)
  • mengukur benda putih / custom WB : agak repot, mesti memotret benda putih dulu, tapi hasil paling akurat
Custom WB
Nah, dari beberapa cara diatas mana yang paling sesuai untuk dipilih bila tujuan kita mendapatkan warna yang akurat? Saya pikir mengukur benda putih (custom WB) adalah cara paling tepat, walau sedikit repot tapi hasilnya pasti akurat. Untungnya fitur ini tersedia di banyak kamera digital generasi modern termasuk kamera non DSLR.
Akan lebih aman bila kita memotret dengan file RAW, apabila tujuannya adalah akurasi warna. Karena apapun pilihan WB yang diambil saat foto diambil, kita masih bisa atur belakangan saat editing. Apalagi saat memakai file RAW kita juga bisa atur picture style/picture control belakangan, seperti pengaturan saturasi dan hue (color tone) yang sangat mempengaruhi warna. Bila tidak ada tujuan khusus, biarkan setting saturasi dan hue berada di posisi default/tengah-tengah. Bila kita tidak pakai RAW dan hanya memotret dengan file JPG maka lebih amannya memilih picture style Neutral atau Faithful (di kamera Canon).

Melihat atau editing foto di komputer

Nah kalau bicara editing, maka kita bicara monitor yang umumnya kini berjenis LCD (sebagian juga ada yang jenis CRT/tabung). Sama seperti layar LCD di kamera, layar monitor komputer juga belum tentu menampilkan warna yang akurat. Jadi kurang bijak kalau kita menilai akurasi warna hanya mengandalkan layar LCD di kamera. Monitor komputer, termasuk laptop, bisa jadi juga warnanya tidak akurat dan ini tidak ideal untuk dipakai mengedit foto. Untuk akurasi warna, monitor perlu dikalibrasi sehingga bisa menampilkan warna dan juga terang gelap yang standar. Prosedur kalibrasi bisa dilakukan denganmenu di komputer, biasanya kita diminta untuk mengatur setting brightness dan contrast ke nilai tertentu, lalu secara interaktif kita akan memilih beberapa gambar di layar dan komputer akan otomatis membuatkan sebuah profil untuk kita. Cara lain ada juga dengan software khusus, bahkan bisa kalibrasi monitor melalui website online.
Spyder3
Proses kalibrasi monitor yang lebih profesional memerlukan alat bantu berupa spectrocolorimeter, yang akan membaca warna yang ditampilkan monitor lalu secara otomatis membuatkan profil yang sesuai. Dengan cara ini bisa didapat tampilan monitor yang sangat akurat, baik dalam hal menampilkan warna ataupun menunjukkan perbedaan terang gelap (kontras) yang sesuai. Beberapa alat kalibrasi monitor yang populer diantaranya Datacolor Spider, X-rite i1 dan sebagainya. Ilustrasi perbedaan warna yang ditampilkan monitor antara sebelum dan sesudah di kalibrasi kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
color-management1

Saat mencetak foto

Oke, bila foto anda hanya ingin dilihat di monitor, langkah kalibrasi di atas sudah selesai untuk mendapatkan warna yang akurat. Tapi bila anda lanjutkan dengan mencetak fotonya, maka ada hal lain yang perlu diketahui guna mendapat akurasi warna pada hasil cetaknya. Cetak foto ada dua macam, cetak ke tempat cetak foto seperti fotolab, atau cetak sendiri di rumah dengan printer foto rumahan. Saya tidak akan membahas cetak foto di lab karena tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengatur akurasi warna disana, alias pasrah akan hasilnya (tipsnya, carilah tempat cetak foto yang akurasi warnanya terkenal baik). Saat mencetak di rumah, yang penting pastikan pengaturan warna di mesin cetak sudah benar, dan gunakan kertas foto yang baik. Setiap kertas foto juga punya karakter berbeda dalam hal penyerapan tinda dan warna putihnya, sebaiknya sesuaikan profil kertas di setting printer dengan kertas yang dipakai. Misal kertas foto jenis glossy, semi gloss, matte, dan juga ketebalannya.
printer foto
Printer masa kini tidak lagi hanya mengandalkan tinta warna dasar seperti RGB atau CMYK untuk mencetak foto. Untuk kekayaan warna bisa ditemui printer dengan 6 warna misalnya CMYK plus grey, atau bahkan ditambah light cyan dan light magenta. Semakin banyak tinta yang tersedia maka hasil cetaknya makin kaya warna dan bisa dibuat makin akurat.

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar