A. Perkembangan Praktek/Profesi Public Relations

A. Perkembangan Praktek/Profesi Public Relations



Pemahaman komunikasi Public Relations menggunakan tiga elemen utama yaitu penyampaian informasi, persuasi (membujuk) dan memperoleh dukungan publik. Apabila merujuk konsep komunikasi PR tersebut, maka praktek PR sudah sejak lama digunakan oleh manusia. Pada awalnya praktek PR dilakukan oleh para misionaris yang menyebarkan ajaran-ajaran agama ke berbagai tempat dan negara . Penggunaan PR kemudian berkembang dari kepentingan agama menjadi kepentingan politik, seperti yang dilakukan oleh Yulius Cesar. Ia memanfaatkan harian Acta Diurna untuk memperkokoh kekuasaannya. Harian ini disebarkan ke seluruh penjuru negeri yang menceritakan tentang kehebatan dirinya untuk membentuk pendapat umum yang positif tentang dirinya. 

Oratori PR juga dimanfaatkan untuk melakukan pemberontakan Amerika atas Inggris dan kemudian melahirkan pula Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Praktek Propaganda PR kemudian juga dimanfaatkan dalam Perang Dunia Pertama dan kedua. Setelah keadaan mulai tenang, maka praktek PR dimanfaatkan oleh organisasi untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan Kemudian aktivitas PR berkembang melalui penyebaran Siaran Pers (Press Release), kemudian dibuka PR Agency yang khusus berhubungan dengan pihak media serta memberikan pelayanan informasi tentang organisasi kepada media. Namun demikian, informasi yang buruk tentang organisasi selalu ditutupi bagi pers. Banyak perusahaan penerbangan menutupi adanya kecelakaan pesawat, namun kemudian tercium oleh pers dan justru membangun opini negative masyarakat terhadap organisasi. Hal itu kemudian menjatuhkan kredibilitas perusahaan dan menurunkan harga sahamnya. Kondisi ini kemudian mengembangkan komunikasi PR dalam kondisi krisis organisasi. Caranya dengan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, cara penanggulangan dan upaya-upaya penyelamatan organisasi lainnya serta keterbukaan informasi kepada media. Ivy Ledbetter Lee, merupakan orang pertama yang memperkenalkan praktek PR dengan penyampaian informasi yang terbuka, jujur dan apa adanya.

 Mantan wartawan ini kemudian menjadi konsultan PR di perusahaan perkeretaapian di Amerika dan menerapkan informasi yang jujur, akurat dan terbuka. Keterbukaan ini, justru menimbulkan kepercayaan public dan mengurangi angka mogok kerja karyawan. Praktek PR tersebut bahkan terus berkembang menjadi upaya komunikasi PR dalam membangun reputasi manajemen melalui usaha organisasi menjalankan tanggungjawab sosialnya kepada publik/masyarakat. Misalnya saat kapal tanki minyak milik salah satu perusahaan, menabrak karang dan minyaknya mencemari laut serta merusak biota laut, maka perusahaan kemudian melakukan upaya penyelamatan lingkungan. Salah satu kasusnya yang sangat terkenal dan melegenda di Amerika adalah keracunan tablet/pil Tylenol yang menimbulkan korban tewas. Perusahaan kemudian menarik seluruh produk pil tersebut dari pasar dan kemudian mengumumkan kemasan baru pil yang tahan terhadap udara dan kemungkinan keracunan.

 Perkembangan di atas dapat ditahapkan dalam lima tahap pola komunikasi Public Relations yaitu: 1. PR Events (kampanye, propaganda, penyuluhan dan lainnya, mulai abad ke-17-PD I-II) 2. Press Release (mulai tahun 1920) 3. PR Agencies (Tahun 1970) 4. PR Crisis (Tahun 1980) 5. Reputation Management (Tahun 1990)

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar