3.METODE PUBLIC RELATIONS



3.METODE PUBLIC RELATIONS

Sebelum menjelaskan mengenai PR/Humas, maka perlu diuraikan terlebih dahulu pengertian komunikasi. Menurut Onong Uchyana: 

1. Pengertian Komunikasi secara umum adalah konsekuensi hubungan sosial (social relations) dan bisa dilihat dari dua segi yaitu: 
a) secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti Communis adalah sama , dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. 
b) Secara terminologis, berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 

2. Pengertian komunikasi secara paradigmatis, adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. (Onong: 2000:h.3-5). 

Tujuan Komunikasi menurut Harold D. Laswell: Di bagi dua yaitu dari kepentingan sosial dan kepentingan individual. Kepentingan sosial:
 Berbagai pengetahuan tentang lingkungan sekitar 
 Sosialisasi peran, nilai, kebiasaan terhadap anggota-anggota baru 
 Memberi hiburan kepada warga masyarakat, menciptakan bentuk- bentuk kesenian baru dan                 lainnya 
 Pencapaian konsensus, mengontrol tingkah laku sosial Kepentingan individual
 Menguji, mempelajari dan memperoleh gambaran tentang realitas, kesempatan dan bahaya 
 Memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat 
 Menikmati hiburan, relaks, melarikan diri dari kesulitan hidup sehari- hari dan lainnya.
 Menentukan keputusan/pilihan, bertindak sesuai aturan sosial Effek atau akibat dari kegiatan komunikasi: 
 Aspek kognitif (kesadaran dan pengetahuan) 
 Aspek afektif (sikap atau perasaan/emosi)
 Aspek Konatif (perilaku/tindakan) 

Effek komunikasi menurut model AIDA: 
Tahapan Kognitif: Attention (perhatian) 
Tahapan Afektif: Interest (minat) dan 
Desire (keinginan) Tahapan Konatif: 
Action (tindakan) 

Efek Komunikasi menurut model Hierarki Effect: 
Tahapan Kognitif: Awareness (kesadaran dan Knowledge (pengetahuan) 
Tahapan Afektif: Liking (menyukai), 
Preference (pilihan),
Conviction (meyakini) 
Tahapan Konatif: Purchase (membeli) 

Efek Komunikasi dengan model Adopsi Inovasi: 
Tahap Kognitif: Knowledge (pengetahuan) T
ahap Afektif: Persuasion (persuasi) dan
 Decision (keputusan) 
Tahap Konatif: Implementation (pelaksanaan) 
dan Konfirmation (konfirmasi)

Untuk bidang Public relations/Humas, maka efek aktivitas komunikasi PR/Humas mengubah cara pandang publik yang semula negatif menjadi positif atau memperoleh citra positif yakni: 
Pengubahan cara pandang dari:
 Antipati menjadi simpati
• Kecurigaan menjadi penerimaan 
• Masa bodoh menjadi minat 
• Lalai menjadi pengertian Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dikemukakan di atas, maka komunikasi mempunyai beberapa metode yaitu: 
1. Jurnalistik ( Jurnalistik cetak, elektronik ) 
2. Hubungan Masyarakat 
3. Periklanan 
4. Pameran (exhibition/exposition) 
5. Publisitas 
6. Propaganda 7
7. Perang Urat Syaraf (Psychological Warfare) 
8. Penerangan 

a. Metode Jurnalistik Pengertian Jurnalistik menurut Onong Uchyana Effendy Suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak dari mulai peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat. Hal-hal yang menarik minat masyarakat adalah peristiwa faktual atau pendapat seseorang. Sarana jurnalistik adalah surat kabar, majalah, radio, televisi.
Wartawan adalah orang yang menjalankan kegiatan jurnalistik. Perbedaannya dengan PR/Humas: PR/Humas tidak sepenuhnya menjalankan kegiatan jurnalistik, namun demikian dapat memanfaatkan sarana jurnalistik dalam melakukan komunikasi timbal balik dengan khalayaknya (internal dan eksternal) yakni penyampaian informasi melalui wartawan ( siaran pers, wawancara, konferensi pers dan bahan-bahan pendukung informasi) dan memperoleh feed back atau tanggapan dari masyarakat melalui media (bentuknya surat pembaca, tulisan opini, tajuk rencana, berita dan lain-lain ). PR/Humas dapat melakukan kegiatan jurnalistik pada kegiatan pembuatan media internal/eksternalnya yakni mulai dari pencarian topik, fakta, penulisan, penerbitan dan penyebaran ke publik tertentu.

b. Metode Periklanan Periklanan menurut Institute of Practioners in Advertising (IPA) Upaya penyampaian pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
PR/HUMAS PERIKLANAN Seluruh komunikasi dalam Bidang/fungsi pemasaran organisasi yang menekankan melalui kegiatan kreatif pada pada pemberian informasi, bidang-bidang copywriting, pendidikan dan penciptaan ilustrasi, lay-out, tipografi, pemahaman melalui scriptwriting, atau video. pengetahuan. Wujud biaya, gaji, biaya Wujud biaya pembayaran konsultasi berdasarkan penggunaan ruang iklan di penggunaan waktu media Iklan sebagai alat dalam Iklan bertujuan untuk promosi pencapaian tujuan humas produk dan meningkatkan (image positif) penjualan. Kegiatan Humas selalu Kegiatan periklanan tidak dilakukan oleh semua selalu dilakukan oleh organisasi organisasi, seperti contoh pemadam kebaran tidak menggunakan media iklan. 
Kegiatan PR/Humas dapat dijalankan bersamaan dengan periklanan dalam rangka mendidik pasar. Sebelum periklanan di lakukan, maka Humas dapat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan produk/jasa ( keberadaan, kegunaan ). Hal ini dilakukan apabila produk atau jasa atau pasarnya, benar-benar baru, sehingga perlu dilakukan upaya mendidik pasar. 
Bentuk kegiatan PR/Humas yang berkaitan dengan upaya mendidik pasar adalah dengan publisitas. PR/Humas dapat juga menyampaikan media yang paling tepat yang dapat digunakan oleh periklanan sesuai dengan khalayaknya. (Penentuan khalayak melalui riset pasar yang dilakukan oleh pemasaran)

c. Metode Publisitas Publisitas: 
(menurut kamus Webster) Informasi yang mempunyai nilai berita, yang bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu tempat, orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan umum .
Setiap informasi yang dikeluarkan biasanya adalah yang menyangkut kepentingan umum. 

Publisitas menurut F. Rachmadi: Kegiatan untuk menceritakan kepada masyarakat luas tentang produk/jasa atau yang berkaitan dengan suatu perusahaan/organisasi. Publisitas dapat menghasilkan image. Publisitas biasanya dilakukan melalui hubungan dengan pers (media). Informasi yang disampaikan oleh Humas kepada pers sebagai bahan publikasi, haruslah bersifat yang sesungguhnya dan mengandung nilai berita (menyangkut kepentingan umum). 

Publisitas menurut Frank Jefkins: Adalah dampak dari penyampaian informasi. Dampak ini tidak bisa selamanya dikendalikan . Publisitas ini memunculkan citra berdasarkan informasi tertentu. Citra dari sesuatunya tidak selamanya mencerminkan kenyataan. Dengan demikian informasi yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai penting bagi munculnya citra yang sebenarnya. Publisitas merupakan sarana Humas dalam berkomunikasi dengan publiknya melalui hubungan baik dengan media, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipublikasikan oleh media..

d. Metode Pemasaran Pemasaran:
 (British/Chartered Institute of Marketing). Adalah suatu proses manajemen yang bertanggungjawab mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau kebutuhan pembeli demi meraih laba. Aktivitas pemasaran lebih kepada komunikasi pemasaran yang terdiri dari 
1. periklanan, 
2. promosi penjualan, 
3. publisitas,
 4. penjualan perorangan. 

e. Metode Promosi Promosi penjualan (Frank Jenfkins): Terdiri dari aneka skema dan langkah jangka pendek-biasanya dilakukan tepat di tengah-tengah penjualan atau dalam menanggapi tuntutan pasar secara langsung-dalam rangka memperkenalkan produk baru serta mempertahankan dan mempertinggi tingkat atau volume penjualan.
 Contoh: penjualan dengan potongan harga, demonstrasi produk, pemberian hadiah kepada konsumen melalui iklan di media., penjualan partai besar dan sebagainya. Tujuannya adalah menghabiskan stock barang (cuci gudang). 

f. Metode Propaganda Propaganda menurut Frank Jefkins:
Suatu usaha yang dilancarkan secara intensif dan berkesinambungan dengan tujuan menggalang dukungan masal bagi suatu pendapat, kredo (paham), atau kepercayaan tertentu. 
Pusat perhatian yang digunakan dalam propaganda adalah hati (perasaan) dan ingatan, sehingga bahan propaganda bersifat emosional, intelektual, atau spritual seperti politik atau agama yang biasanya mengundang kontroversi. Perbedaan Propaganda dengan PR/Humas PR/Humas Propaganda Informasi yang disampaikan Apa yang disampaikan tidak sesuai fakta konkret hanya kepuasan batin. Tujuan untuk informasi, Tujuannya untuk dukungan pendidikan, dan memberi politis, pencarian massa pengertian kepada publik Tidak memihak dan bebas dari Memihak pada organg-orang kencenderungan memuji-muji yang melakukannya. sendiri
Definisi Public Relations Pada pertemuan asosiasi-asosiasi PR seluruh dunia di Mexico, ditetapkan definisi PR sebagai berikut:

 PR adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekwensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran- saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.

Beberapa definisi lain dari Public Relations yang dikemukakan oleh pada ahli antara lain:

 PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Institute of Public Relations/IPR)

 PR adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan specifik yang berlandaskan saling pengertian. (Frank Jefkins)

 Menurut Cutlip, Center dan Glen Broom dalam bukunya Effective Public Relations,6th edition, Prentice-Hall,Inc Englewood Cliffs, New yersey, 2000, hal.3: Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. (Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance).

 Edwin Emery dalam Introduction to Mass Communications, edisi kesembilan: New York) Harper-Row Publisher, 1988) hlm 382: The Planned and organized effort of company of institution to establish mutually beneficial through acceptable communication relationship with its various publics (upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya).

 F. Rachmadi dalam bukunya Public Relations dalam teori dan Praktek mengatakan:
Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan/organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah. 
Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik.

 Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 

Tujuan Komunikasi itu sendiri terbagi dua yaitu:
1. Untuk kepentingan nara sumber/lembaga/organisasi:
 memberikan informasi 
 mendidik 
 menyenangkan/menghibur 
 menganjurkan suatu tindakan/persuasi 
2. Untuk kepentingan penerima (publik): 
 memahami informasi 
 mempelajari
 menikmati
 menerima atau menolak anjuran Public Relations di Indonesia diterjemahkan ke dalam Hubungan Masyarakat. 

Sesungguhnya istilah tersebut kurang pas, karena masyarakat sangat luas cakupannya. Di samping itu, pengertian tersebut pada prakteknya lebih menekankan kepada publik eksternal aja, padahal, Humas harus pula melakukan komunikasi dengan publik internalnya. Namun demikian istilah tersebut sudah lebih memasyarakat. 

Dalam penerapannya di indonesia, istilah Humas banyak digunakan di lembaga-lembaga pemerintahan atau organisasi non-profit sedangkan istilah public relations, digunakan pada organisasi atau perusahaan swasta profit. KETERKATIAN PR DENGAN ADVERTISING Periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan yang persuasif kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. 

Periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin melalui keahlian kreatif pada pada bidang-bidang copywriting, illustrasi, lay-out, tipografy, scriptwriting, dan pembuatan video yang didasarkan pada suatu tema tertentu atau ‘copy flatform’. 

Salah satu hubungan utama antara periklanan dan PR adalah bahwa upaya-upaya periklanan akan jauh lebih berhasil apabila didukung oleh kegiatan PR. Melalui PR, masyarakat akan lebih mengetahui keberadaan dan kegunaan suatu barang/jasa yang dipromosikan. 

KETERKATIAN PR DENGAN MARKETING DAN PERIKLANAN Di dalam dunia komersial, atau sektor swasta dari setiap perekonomian, bidan PR serta periklanan memiliki kaitan yang erat dengan bidang pemasaran.

Pemasaran merupakan salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis, sedangkan PR memiliki hubungan kuat dengan fungsi-fungsi finansial dan produksi. Di samping itu, fungsi-fungsi PR juga bisa diterapkan dalam rangka menunjang suatu bauran pemasaran (marketing mix), di mana kegiatan-kegiatan periklanan merupakan salah satu unsurnya. 
Bauran pemasaran itu sendiri meliputi segenap elemen dan strategy pemasaran--- antara lain: 
 Pemilihan nama produk 
 Metode dan gaya pengemasan 
 Riset pasar 
 Penentuan harga 
 Penjualan 
 Distribusi 
 Penyediaan jasa purna jual Seluruh elemen tersebut membutuhkan komunikasi dan niat yang baik (goodwill). 

Arti penting PR terletak pada kemampuannya dalam mendidik pasar (market education), yakni menjadikan khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan produk-produk dari perusahaan yang bersangkutan, dan hal ini ternyata sangat ditentukan keberhasilan upaya-upaya periklanan yang dijalankan oleh perusahaan. KETERKAITAN PR DENGAN SALES PROMOTION Istilah PR terkadang juga dicampur-adukkan dengan istilah promosi penjualan. Hal ini terutama karena promosi penjualan juga mampu membawa produsen semakin dekat dengan konsumennya.

Dibandingkan dengan iklan yang lazimnya memakai media tradisional, promosi penjualan merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang lebih pribadi sifatnya. Meskipun upaya penjualan memang mengandung aspek-aspek PR ---- karena tidak mungkin para konsumen akan menjauhi suatu perusahaan yang menawarkan potongan harga atas produk yang hendak dibelinya ---- 

Tetapi antara promosi penjualan dan PR jelas ada perbedaan yang nyata. KAITAN ANTARA PR DENGAN PROPAGANDA Meskipun sudah jelas-jelas berbeda, akan tetapi propaganda tetap saja sering disalah-artikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang tidak ubahnya seperti PR. 

Padahal kalaupun ada kesamaannya, maka terbatas pada kenyataan bahwa baik PR maupun propaganda harus mampu merebut kepercayaan khalayaknya agar bisa diterima. Tugas untuk merebut kepercayaan melalui propaganda lebih sulit dilakukan karena topik-topiknya sendiri sangat mungkin menimbulkan kecurigaan atau, paling tidak, selisih pendapat. Namun pada prakteknya kedua hal itu tidak mudah untuk dibedakan begitu saja. Seringkali sulit memastikan apakah informasi yang dikeluarkan oleh, misalnya departemen pemerintah, tergolong sebagai bagian dari propaganda apa PR. Sebagai propaganda, tujuannya mempertahankan kekuasaan pemerintah. Sedangkan PR bertujuan untuk menjadikan masyarakat memahami serta memanfaatkan jasa-jasa dari departemen yang bersangkutan secara memadai.

Penggunakan metode komunikasi Humas, pada prinsipnya adalah untuk menciptakan pengertian, dukungan dan image positit dari publiknya baik internal maupun eksternal. Image atau citra positif dari suatu organisasi akan sangat membantu lembaga tersebut dalam pencapaian tujuannya. 

Citra merupakan kesan atau impresi seseorang terhadap sesuatu. Citra merupakan persepsi yang terbentuk dalam benak manusia. Pembentukan persepsi manusia menurut K. Sereno & Edward M Bodaken yang dikutip dari buku “Ilmu Komunikasi suatu pengantar”, Deddy Mulyana, terdiri dari tiga aktivitas yaitu seleksi, organisasi & intepretasi. Seleksi yang dimaksudkan adalah sensasi dan atensi terhadap stimulus (fisik & psikologis) yang ditangkap oleh indra manusia, kemudian diorganisasikan atau digabungkan dengan stimulus pengetahuan serta pengalaman masa lalu. Penggabugan itu lalu diintepretasikan maknanya. 
Di bawah ini disebutkan beberapa jenis image atau citra yang bisa timbul atau tercipta dalam suatu organisasi.

 Jenis Citra atau image menurut Frank Jefkins (1996:17-20) 
1. Citra Bayangan Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang-orang dalam ( biasanya pimpinan) mengenai pandangan orang luar terhadap organisasi/perusahaannya. Citra ini cenderung positif dan bersifat fantasi. Namun karena ketiadaan informasi yang lengkap, maka citra yang diperoleh itu belum tentu tepat. 
2. Citra yang berlakuCitra yang berlaku adalah citra yang melekat pada orang lain terhadap organisasi/perusahaan. Citra ini sering tidak sesuai kenyataan, karena semata terbentuk karena pengalaman atau pengetahuan orang lain yang beleum tentu memadai.Citra ini cenderung negatif. 
3. Citra yang diharapkan Adalah citra yang diinginkan oleh manajemen namun tidak selalu sama dengan citra sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan adalah lebih baik dari citra sebenarnya. 
4. Citra perusahaan Citra perusahaan juga sering disebut sebagai citra lembaga yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. 
5. Citra majemuk Citra majemuk adalah citra yang dibentuk oleh masing-masing orang di dalam suatu perusahaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya dan juga tidak sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.Berdasarkan pemahaman mengenai pembentukan persepsi atau pencitraan,maka seringkali pembentukan citra lebih bersifat subyektif dan tidak sesuaidengan realitas yang ada.

Oleh karena itu, banyak organisasi kemudian tidak cukup menjalankanprogram komunikasinya untuk pembentukan citra, melainkan lebih kepadapembentukan reputasi organisasi. Reputasi yang berasal dari kata bahasa Inggris Reputation memiliki arti nama baik.

Tujuan program komunikasi PR pada akhirnya tidak hanya membangun ataumenciptakan image/citra positif namun juga membangun kepercayaanterhadap public sehingga mereka percaya dengan apa yang dilakukanorganisasi adalah yang terbaik dan mengharumkan namanya. Reputasi padaakhirnya dibentuk dari pembuktian yang kuat mengenai apa yang dilakukanorganisasi adalah memberikan yang terbaik bagi public sasarannya. 

Pustaka:
 Anggoro, Linggar, Teori & Profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2000 Cutlip, Center & Broom. Effective Puiblic Relations, Amerika, Prentice Hall, 2000 Jefkins, Frank, Public Relations, Jakarta, Erlangga, 1998 Uchyana, Onong, Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek, Bandung, Rosdakarya, 2001

Unknown

1 komentar:

  1. Sebelunya terimakasih untuk informasi yang sudah diberikan pada artikel ini..
    Sedikit masukan dari saya, menurut saya untuk penjelasan tentang metode propaganda penulisan bahasanya susah di mengerti
    Trimakasih..

    BalasHapus