CHARACTER BUILDING
ANALISIS FILM TOKOH FILM
(DENIAS SENANDUNG DI AIAS AWAN)
SINOPSIS
Denias
adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di kaki gunung Jaya Wijaya, Papua.
Denias sekolah di sebuah pondok di
atas bukit yang di asuh oleh Pak Guru yang datang dari tanah Jawa, Film ini
menggambarkan Denias berpetualang demi bersekolah.Sebelum Meninggal ibunya berpesan
agar ia sekolah. Pak Guru juga meyakinkan agar Denias melanjutkan pendidikan
karena ia yakin anak itu pintar dan bisa
menjadi ahli matematika.Terakhir namanya Maleo seorang
tentara yang meyakinkan bahwa Denias harus pergi melintasi gunung karena di
sanalah ada sekolah yang bagus. Film ini lalu berlanjut dengan perjuangan
Denias seorang selama sepuluh hari.Tas nokennya sempat hanyut di
sungai dan ia juga sempat pingsan kelaparan, ia harus berjuang agar bisa di
terima di sekolah yang rupanya milik P.T.Freeport dan sekolah itu di khususkan
untuk anak kepala suku atau suku terdekat saja.
1.Denias (Albert Fakdawer)
Denias
adalah anak yang bersemangat,gigih, kuat, lugu, tegar, tidak mudah menyerah, di
lihat dari perjuangan dia untuk sekolah. Denias
tergolong anak yang paling cerdas, diantara teman-teman desanya yang tidak bisa
membedakan sapi, anjing, dan babi serta tidak bisa menyusun peta Indonesia
dengan baik dan benar. Denias
juga mudah terpancing emosi, sehingga watak keras orang Papua juga tercermin di
film ini, Denias memandang belajar di sekolah sebagai keharusan, Denias dan
teman-temannya mendambakan seragam Merah-Putih agar bisa seperti anak-anak
sekolah di jawa. Denias juga mempunyai jiwa Patriotisme dan Nasionalisme,
saat Denias hormat di hadapan peta Indonesia di atas karton meski dengan
susunan yang salah dan menyanyikan lagu Indonesia raya dengan baik.Sebelum Ibunya meninggal ibunya
berkata “Sekolahlah Denias,kamu pintar Gunung akan takut padamu” itu yang
membuat Denias tak pernah takut untuk lewati bahkan Gunung. satu yang sangat
memotivasi Denias untuk sekolah tinggi menuju sekolah yang lebih baik adalah
Maleo.Pesan yang selalu di ingat
Denias dari Maleo adalah “Sekolah bisa di mana saja”
(Albert Fakdawer) mendapat
penghargaan sebagai pemeran utama Pria terbaik di FFI 2006, berkat menjadi
pemeran di film “Denias” dengan sangat baik.
2.Maleo (Ari Sihasale)
Maleo adalah seorang TNI-AD yang
sangat akrab dengan anak-anak.
Maleo adalah tokoh panutan Denias
yang mengantar semangatnya mengejar mimpi ke sekolah fasilitas kota. Maleo berasal dari Jawa, Maleo juga
mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme sebagai anggota TNI-AD, mempunyai
sikap kepedulian yang tinggi kepada negara terutama kepada warga di daerah itu. Di film ini, Maleo tidak memerankan diri
sebagai tentara , menurutnya tentara hanya sebuah identitas, keberadaan maleo
di film ini hanya sebagai melaksanakan misi sosial.
Arie sihasale tidak hanya menjadi
aktor tapi juga sebagai sutradara dan penulis cerita ini bersama Nia Zulkarnaen. Film ini mendapat penghargaan
kepedulian dan penegakan hak kekayaan intelektual tahun 2007 yang di
persembahkan oleh beberapa departemen pemerintahan Indonesia.
3.Pak Guru (Mathias Mucus)
Pak Guru memerankan karakter yang
teladan,loyal, dan berjiwa mengabdi dari sikapnya terlihat sangat
mempunyai jiwa nasionalisme , rasa
peduli, solidaritas. Berangkat dari tanah Jawa dan
mengajar anak-anak (salah satunya Denias) di daerah terpencil di tanah Papua.
Peran Mathias Mucus di film ini
mendapat nominasi pemeran pembantu pria FFI 2006.
4.Ibu
Gembala ( Marcella Zalianty)
Ibu
Gembala adalah sosok yang yang baik hati, seorang guru di asrama sekolah SD
yang pernah di ceritakan Maleo kepada Denias.Ibu
Gembala sangat baik, mau memperjuangkan Denias untuk bisa sekolah dan sekaligus
di terima di asrama itu karena melihat Kegigihan dan juga kepadaian Denias,
perjuangan dan semangat seorang denias, dan padahal sekolah dan asrama itu
hanya untuk anak kepala suku dan suku terdekat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar